Ngaliyan- Hampir setiap tahun, mulai dari tingkat RT dan RW selalu melaksanakan lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Hal ini yang berperan penting menjadi pelopornya Ibu-ibu PKK. Setelah sekian lama, berkembanglah dari tingkat desa, Kecamatan, dan Propinsi bahkan sekarang tingkat Nasional.
Kelurahan Kali Pancur Kecamatan Ngaliyan RW 09 misalnya telah berhasil dan meraih juara pada perlombaan PHBS tingkat Provinsi. dengan kemenangan tersebut, maka berhak ikut lomba PHBS tingkat Nasional mewakili Jawa Tengah.
“Tahun lalu penilaian lomba PHBS tingkat Nasional dimenangkan Cilacap,” ungkap salah satu warga yang menghadiri penilaian lomba PHBS di Kelurahan Kali Pancur.
Sebelum pembawa acara memulai, kelompok ibu PKK Kelurahan Kali Pancur menampilkan peragaan senam. Ini dimaksudkan bahwa di desa tersebut sudah melaksanakan PHBS. Ia juga menegaskan pada acara tersebut, adanya larangan merokok.
Penilaian lomba PHBS, dihadiri oleh Sukawi Sutarip (Wali Kota Semarang), Ibu Bibit Waluto (Istri Gubernur Jateng), Bp. Supratono (Camat Ngaliyan), Tim penggerak Ibu PKK Kota Semarang dan para Lurah se-Kecamatan Ngaliyan. Hal ini merupakan apresiasi pejabat tinggi pada lomba PHBS.
“Warga siap menyambut acara penilaian lomba PHBS tingkat Nasional “ tutur pa Camat Ngaliyan dalam sambutannya. Dengan penuh semangat pa Supratono memberi motivasi kepada warga Kali Pancur untuk meningkatkan PHBS agar nantinya bisa menjadi contoh bagi desa yang lain.
Wakil ketua PKK Kelurahan Kali Pancur, Ibu Santoso menjelaskan keadaan lingkungan masyarakatnya. “Sehat adalah anugrah untuk semua”, dengan ini beliau menjadikan motivasi PHBS ke depan. Warga Kali Pancur oleh PKK selalu di berikan penyuluhan kesehatan kepada penduduknya yang berjumlah 16.535 jiwa.
Banyak kegiatan PHBS yang digerakkan oleh Ibu PKK setiap dua pekan seperti bimbingan kesehatan. Untuk mengawasi lingkungan hidup warga sekitar Kelurahan Kali Pancur diantaranya dengan gerakan-gerakan seperti; pemberantasan nyamuk dengan 3M, adanya bak sampah dan himbauan tidak merokok.
Kegiatan tersebut mengikat warga dengan adanya kartu PHBS. Masing-masing rumah diwajibkan punya kartu PHBS yang tertempel di depan rumah. Hal ini memperlihatkan, warga tersebut telah melaksanakan PHBS.
Dengan adanya PHBS, warga menjadi tertib menjaga kesehatan. Semisal ibu hamil yang hendak persalinan maka harus diserahkan kepada pihak medis. Kalaupun warga tidak mampu dalam hal administrasi, maka dari pemerintah sudah ada Jamkes (Jaminan Kesehatan).
Kesehatan lingkungan Kali Pancur dengan PHBS direalisasikan adanya air bersih PDAM, pemisahan sampah basah dan kering, dan setiap rumah ada larangan merokok. Bahkan di ruang tamu tidak diperbolehkan menyediakan asbak, sebagai tanda larangan merokok. Kalaupun ada warga yang mau merokok, dari warga sendiri telah menyediakan taman sebagai tempat merokok.
Dari ibu-ibu PKK, sampah yang terkumpul akan diolah berdasarkan pemisahan sampah basah dan kering. Sampah basah akan dijadikan sebagai kompos dan sampah kering bisa diolah menjadi berbagai kreativitas seni ibu rumah tangga. Selain itu, ibu-ibu juga membudidayakan ikan lele sebagai usaha pemeliharaan lingkungan hidup. Semuanya nanti dapat menghasilkan input yang akan dikembalikan lagi, terutama bagi masyarakat lansia.
Pemaparan wakil ketua PKK Kelurahan Kali Pancur ditanggapi tim penilai dengan positif. Kelurahan tersebut adalah salah satu nominasi dari lomba PHBS tingkat nasional tahun ini. Semarang sebagai per-wakilan dari Jawa Tengah yang termasuk enam kota yang masuk dalam nominasi tinjauan PHBS. “Semarang adalah Kota Kebanggaan tingkat Asia” tambah pak Mudzakir, salah satu tim penilai lomba PHBS tingkat Nasional.[J]
Kamis, 23 April 2009
[Edisi 2] Kali Pancur Wakili Jateng Lomba PHBS Tingkat Nasional
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar