Selasa, 15 Desember 2009

[Edisi 10] TAMAN MARGASATWA SEMARANG

TAMAN MARGASATWA SEMARANG
Wahana rekreasi yang dekat rumah serta biaya terjangkau sangat didambakan banyak orang. Bagi anda warga Semarang yang sukar menemukan obyek wisata yang ‘wah’ maka tak usah bingung lagi. Kini, Pemerintah Kecamatan Ngaliyan menawarkan tempat wisata yang murah nan asri ini.
Ngaliyan-Taman Margasatwa Semarang atau yang lebih dikenal dengan Bonbin Mangkang ter-letak di jalur yang sangat strategis. Ta-man wisata ini berada di kelurahan Wonosari kecamatan Ngaliyan, tepatnya di depan ter-minal Mangkang, ter-minal terbesar di kota Semarang. Bagi anda yang biasa menggu-nakan jasa bus atau menggunakan motor, cukup mengambil arah menuju ke Semarang barat atau ke terminal Mangkang. Lebih mudah dijangkau lagi karena tempat ini berada di pinggir jalur pantai utara Jawa.

Taman wisata ini berada di bawah naungan Departemen Pariwisata dan Kebudayaan Kota Semarang. Didirikan pada tahun 2004, di atas tanah seluas 10 hektar. Taman ini juga dilengkapi dengan berbagai koleksi alam yang sangat memukau mata kita. Sampai saat ini koleksi di taman margasatwa ini berjumlah sekitar 220 ekor yang berasal dari satwa-satwa penjuru negeri. Seperti; Singa, Harimau doreng, Rusa, Gajah, Zebra, Buaya, rumah Ular, burung Cenderawasih, Merak dan banyak lagi yang lainnya. Berbagai koleksi jenis tanaman pun turut menghiasi taman wisata ini dan tak terkecuali satwa langka yang dilindungi Pemerintah juga turut ditangkarkan di taman margasatwa ini.
Untuk memasuki Taman Margasatwa ini, anda cukup mengeluarkan kocek sebesar Rp. 5000 per orang. Harga tiket masuk yang tidak terlalu mahal untuk menikmati kepuasan yang ada di dalamnya. Disana anda dapat menelusuri taman seluas 10 hektar dengan sesuka hati. Jangan khawatir, jika anda akan nyasar, karena papan penunjuk arah dengan sigap dipasang di penghujung sudut jalan menyapa para pengunjung. Dan jangan merasa khawatir untuk berlama-lama disana karena kepuasan anda akan sangat diutamakan. Pasalnya, waktu untuk berkunjung di taman margasatwa ini sangat panjang, yakni mulai pukul 07.30-17.30 WIB.
Selain menikmati keasrian alam yang ada didalamnya, anda juga dapat menghabiskan waktu dengan mencoba berbagai macam permainan yang sangat menarik. Seperti; flaying fox, kereta kelinci, becak air, perahu, naik gajah dan naik kuda. Di jamin anda akan sangat terkesan dengan tempat wisata ini, sesuai dengan slogan Sapta Pesona Taman Margasatwa aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan.
Wahana belajar
Selain menikmati atraksi menarik dari satwa-satwa langka, anda juga dapat belajar secara langsung di alam terbuka. Bercengkerama langsung dengan satwa-satwa langka merupakan hal yang mengasyikkan tersendiri.
Belajar di alam terbuka secara langsung mengenal satwa langka akan lebih mudah dicerna dari pada mengenal di bangku sekolah. Hal ini pula yang membuat tempat wisata ini ramai dikunjungi banyak orang, terutama dihari-hari libur dan lebaran.
Hal ini diamini oleh Ata’ atau yang biasa disapa Ambon, seorang penjaga Satwa burung kakak tua ini. Menurutnya, “hari sabtu dan minggu serta hari libur nasional, adalah hari yang ramai dikunjungi orang” tuturnya.
Mengenai sarana dan prasarana Taman Margasatwa ini, Zainal salah seorang pengunjung asal Kaliwungu Kendal menuturkan “tempat ini sudah sangat baik perawatannya, satwa-satwanya juga banyak, dan tempatnya juga sangat luas.” “Saya cukup puas di tempat ini dan saya sudah kedua kali mengunjungi tempat ini” ujarnya kepada kru Ngaliyan Metro. Namun demikian, kondisi dalam taman ini harus terus di ruwat dengan ekstra, pasalnya tempat ini agak sedikit gersang dan panas. Silahkan mencoba!{Nazar/NM}


Selengkapnya...

[Edisi 10] BERKAH EKONOMI DI BALIK MUSIM HUJAN

BERKAH EKONOMI DI BALIK MUSIM HUJAN
Musim hujan ternyata tidak selau merugikan, tetapi menjadi keuntungan tersendiri bagi sebagian masyarakat terutama jasa cuci motor, mobil dan supir taksi.
Ngaliyan- Misalnya salah satu bengkel dan jasa pencucian motor yang berada di samping kampus tiga IAIN Walisongo, bengkel yang mempunyai satu karyawan di bagian jasa cucian motor mengalami peningkatan pengunjung menjadi 100 % dari hari-hari biasanya.
Udin yang sudah 5 tahun menjadi karyawan AC MILAN mengatakan pencucian motor di musim hujan memang lebih sulit dibanding ketika tidak musim hujan, meskipun begitu ongkos cucinya tetap sama.

Di hari biasa hanya mendapatkan 7 pelanggan, sedangkan di akhir pekan (Jum’at sampai Rabu) ada tambahan pelanggan menjadi 14 pelanggan perharinya. Di tempat lain, bengkel dan jasa cuci mobil samping Perumahan Pondok Ngaliyan Asri juga mengalami peningkatan pelanggan sebesar 50 %. Ketika musim panas jasa cuci mobil ini mendapatkan cucian 20 mobil, dan di musim penghujan menjadi 30 mobil.
Di hari libur pelanggan bertambah, rata rata 35 mobil. Nuning selaku staf administrasi mengatakan “Mengenai biaya tarif itu tergantung jenis mobil yang dicuci, untuk jenis mobil Espas dihargai dengan ongkos cuci Rp 22 Ribu dan untuk jenis mobil bermerek Carafel dihargai dengan ongkos cuci Rp 35 ribu.
Hujan tidak hanya menguntungkan bagi jasa cuci mobil dan motor saja, tetapi jasa taksi juga ikut andil, Taksi Kosti di daerah lapangan Ngaliyan misalnya, mangalami pening-katan penumpang sebanyak 50 persen.
Marwoto salah satu supir taksi kosti mengatakan “Memang di musim hujan penumpang bertambah. Tetapi, kalo hujan lebat ya sama saja tidak ada penum-pang. Itu biasa-nya berlaku di daerah Ngali-yan, kalau di daerah perkota-an bawah pe-numpang meningkat 100 persen, mala-han biasanya di musim peng-hujan armada-nya ditambah”.
Musim hujan juga merupakan suatu keuntungan bagi pedagang gerabah, Ibu Bambang yang jualan di Pasar Ngaliyan misalnya, di toko gerabah miliknya perhari rata-rata 5 mantel hujan dan 5 payung terjual. “Mantel hujan yang standar dijual dengan harga Rp 45 ribu. Untuk payung sebenarnya tergantung besar kecilnya payung, kalo payung setandar dijual dengan harga Rp 20-25 Ribu dan payung ukuran besar dijual dengan harga 30 Ribu’” ungkap Bu Bambang. Syafi/NM


Selengkapnya...

[Edisi 10] NGALIYAN, TEGAKKAN POS KAMPLING

NGALIYAN, TEGAKKAN POS KAMPLING
Ngaliyan. - Keamanan di daerah Ngaliyan sangat memprihatinkan. Pencurian terjadi dimana-mana, salah satunya dikos putri Camp Sahabati, yang berada di JL. Ngaliyan Tanjungsari Utara II no.16 Tambak Aji Ngaliyan.
Ketika Ngaliyan Metro mengorek kronologi pencurian kepada korban yang bernama Luluk Ekadini.Ia menceritakan “ ketika Handphone saya taruh di ruang tamu kos. Kondisi saat itu Handphone saya charger pada malam hari, dan saya tinggal di ruang tamu.”
Pagi itu suasana kos memang lengana dan hanya ada 2 penghuni kost Luluk dan Popo. Popo yang saat itu kebetulan sedang menyetrika baju.

Popo menuturkan “Pagi itu memang ada tamu laki-laki yang saya juga tidak mengenalnya. Tamu laki-laki itu bertanya” “Apakah ini kost cowok mbak?” tanya tamu yang dicurigai. “Sambil saya meneruskan setrikaan. Saya jawab, ini bukan kost cowok mas. Tapi saat itu posisi handphone masih ada pada tempatnya dan tidak berubah sedikitpun” Ujar Popo. “Tapi ketika saya meninggalkan setrikaan dan masuk ke kamar untuk mengambil baju yang akan saya setrika lagi, eh tamu cowok tadi sudah menghilang dari ruang tamu, beserta handphone kepunyaan mbak Luluk.” Tambah Popo.
Ketua RT 7 RW 15 Tanjungsari yang diwawancarai Ngalian Metro mengenai hal ini mengaku belum tahu, tapi beliau menceritakan “Daerah sekitar kampus memang tingkat keamanannya sangat rawan, susah untuk memprediksi antara mahasiswa dan pencuri. Suatu saat juga pernah digerakkannya seksi keamanan pada malam hari dengan alasan pencuri sering melakukan niat jahatnya pada malam hari. Akan tetapi, dugaan itu ternyata meleset. Pencurian terjadi berganti menjadi siang hari.”
“Pernah saya usulkan akan dipasang portal. Tetapi ditakutkan mahasiswa lebih kesusahan ketika pulang, yang kebanyakan hingga larut malam. Sampai sekarang usulan ini masih sebagai wacana.” Imbuh pak RT 7
Pak....selaku ketua RT 7 menambahkan “Ada dua hambatan yang sampai sekarang belum ada pemecahannya, yakni apabila dikasih portal daerah sini membaur dengan RT lain, yang kemudian akan menyusahkan warga RT lain yang akan beraktifitas dan keluar masuk, padahal ini kan wilayahnya sendiri. Kendala selanjutnya bahwa warga kesulitan membedakan mana mahasiswa dan mana pencuri. Memang gelagat pencuri menyamai mahasiswa. Hal inilah yang menyulitkan kami, selaku pengurus RT.”
“Yang menambah susahnya kita, selaku pengurus RT adalah warga RT 7 ini pada siang hari semua bekerja, termasuk satpam sekalipun.” Tambah ketua RT 7.
Pesan terakhir ketua RT yang perlu diindahkan dan dijalankan adalah: “Yang terpenting semua warga Ngaliyan harus waspada karena kejahatan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, tidak hanya ada niat dari pelakunya tetapi juga adanya kesempatan.” {Rifa/NM}


Selengkapnya...