Selasa, 15 Desember 2009

[Edisi 10] NGALIYAN, TEGAKKAN POS KAMPLING

NGALIYAN, TEGAKKAN POS KAMPLING
Ngaliyan. - Keamanan di daerah Ngaliyan sangat memprihatinkan. Pencurian terjadi dimana-mana, salah satunya dikos putri Camp Sahabati, yang berada di JL. Ngaliyan Tanjungsari Utara II no.16 Tambak Aji Ngaliyan.
Ketika Ngaliyan Metro mengorek kronologi pencurian kepada korban yang bernama Luluk Ekadini.Ia menceritakan “ ketika Handphone saya taruh di ruang tamu kos. Kondisi saat itu Handphone saya charger pada malam hari, dan saya tinggal di ruang tamu.”
Pagi itu suasana kos memang lengana dan hanya ada 2 penghuni kost Luluk dan Popo. Popo yang saat itu kebetulan sedang menyetrika baju.

Popo menuturkan “Pagi itu memang ada tamu laki-laki yang saya juga tidak mengenalnya. Tamu laki-laki itu bertanya” “Apakah ini kost cowok mbak?” tanya tamu yang dicurigai. “Sambil saya meneruskan setrikaan. Saya jawab, ini bukan kost cowok mas. Tapi saat itu posisi handphone masih ada pada tempatnya dan tidak berubah sedikitpun” Ujar Popo. “Tapi ketika saya meninggalkan setrikaan dan masuk ke kamar untuk mengambil baju yang akan saya setrika lagi, eh tamu cowok tadi sudah menghilang dari ruang tamu, beserta handphone kepunyaan mbak Luluk.” Tambah Popo.
Ketua RT 7 RW 15 Tanjungsari yang diwawancarai Ngalian Metro mengenai hal ini mengaku belum tahu, tapi beliau menceritakan “Daerah sekitar kampus memang tingkat keamanannya sangat rawan, susah untuk memprediksi antara mahasiswa dan pencuri. Suatu saat juga pernah digerakkannya seksi keamanan pada malam hari dengan alasan pencuri sering melakukan niat jahatnya pada malam hari. Akan tetapi, dugaan itu ternyata meleset. Pencurian terjadi berganti menjadi siang hari.”
“Pernah saya usulkan akan dipasang portal. Tetapi ditakutkan mahasiswa lebih kesusahan ketika pulang, yang kebanyakan hingga larut malam. Sampai sekarang usulan ini masih sebagai wacana.” Imbuh pak RT 7
Pak....selaku ketua RT 7 menambahkan “Ada dua hambatan yang sampai sekarang belum ada pemecahannya, yakni apabila dikasih portal daerah sini membaur dengan RT lain, yang kemudian akan menyusahkan warga RT lain yang akan beraktifitas dan keluar masuk, padahal ini kan wilayahnya sendiri. Kendala selanjutnya bahwa warga kesulitan membedakan mana mahasiswa dan mana pencuri. Memang gelagat pencuri menyamai mahasiswa. Hal inilah yang menyulitkan kami, selaku pengurus RT.”
“Yang menambah susahnya kita, selaku pengurus RT adalah warga RT 7 ini pada siang hari semua bekerja, termasuk satpam sekalipun.” Tambah ketua RT 7.
Pesan terakhir ketua RT yang perlu diindahkan dan dijalankan adalah: “Yang terpenting semua warga Ngaliyan harus waspada karena kejahatan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, tidak hanya ada niat dari pelakunya tetapi juga adanya kesempatan.” {Rifa/NM}


Tidak ada komentar:

Posting Komentar