Selasa, 15 Desember 2009

[Edisi 10] BERKAH EKONOMI DI BALIK MUSIM HUJAN

BERKAH EKONOMI DI BALIK MUSIM HUJAN
Musim hujan ternyata tidak selau merugikan, tetapi menjadi keuntungan tersendiri bagi sebagian masyarakat terutama jasa cuci motor, mobil dan supir taksi.
Ngaliyan- Misalnya salah satu bengkel dan jasa pencucian motor yang berada di samping kampus tiga IAIN Walisongo, bengkel yang mempunyai satu karyawan di bagian jasa cucian motor mengalami peningkatan pengunjung menjadi 100 % dari hari-hari biasanya.
Udin yang sudah 5 tahun menjadi karyawan AC MILAN mengatakan pencucian motor di musim hujan memang lebih sulit dibanding ketika tidak musim hujan, meskipun begitu ongkos cucinya tetap sama.

Di hari biasa hanya mendapatkan 7 pelanggan, sedangkan di akhir pekan (Jum’at sampai Rabu) ada tambahan pelanggan menjadi 14 pelanggan perharinya. Di tempat lain, bengkel dan jasa cuci mobil samping Perumahan Pondok Ngaliyan Asri juga mengalami peningkatan pelanggan sebesar 50 %. Ketika musim panas jasa cuci mobil ini mendapatkan cucian 20 mobil, dan di musim penghujan menjadi 30 mobil.
Di hari libur pelanggan bertambah, rata rata 35 mobil. Nuning selaku staf administrasi mengatakan “Mengenai biaya tarif itu tergantung jenis mobil yang dicuci, untuk jenis mobil Espas dihargai dengan ongkos cuci Rp 22 Ribu dan untuk jenis mobil bermerek Carafel dihargai dengan ongkos cuci Rp 35 ribu.
Hujan tidak hanya menguntungkan bagi jasa cuci mobil dan motor saja, tetapi jasa taksi juga ikut andil, Taksi Kosti di daerah lapangan Ngaliyan misalnya, mangalami pening-katan penumpang sebanyak 50 persen.
Marwoto salah satu supir taksi kosti mengatakan “Memang di musim hujan penumpang bertambah. Tetapi, kalo hujan lebat ya sama saja tidak ada penum-pang. Itu biasa-nya berlaku di daerah Ngali-yan, kalau di daerah perkota-an bawah pe-numpang meningkat 100 persen, mala-han biasanya di musim peng-hujan armada-nya ditambah”.
Musim hujan juga merupakan suatu keuntungan bagi pedagang gerabah, Ibu Bambang yang jualan di Pasar Ngaliyan misalnya, di toko gerabah miliknya perhari rata-rata 5 mantel hujan dan 5 payung terjual. “Mantel hujan yang standar dijual dengan harga Rp 45 ribu. Untuk payung sebenarnya tergantung besar kecilnya payung, kalo payung setandar dijual dengan harga Rp 20-25 Ribu dan payung ukuran besar dijual dengan harga 30 Ribu’” ungkap Bu Bambang. Syafi/NM


Tidak ada komentar:

Posting Komentar